Metformin adalah salah satu obat yang umum digunakan dalam pengobatan diabetes tipe 2. Obat ini bekerja sebagai agen antihiperglikemik, yang membantu mengontrol kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 2.

Melalui artikel ini, Anda akan mempelajari lebih lanjut mengenai cara kerja metformin dalam mengelola diabetes dan bagaimana cara mengonsumsinya dengan aman. 

Apa itu Metformin?

Metformin telah digunakan selama lebih dari puluhan tahun sebagai obat untuk diabetes. Obat ini mengandung guanidine, senyawa yang efektif dalam menurunkan kadar gula darah.

Meskipun sempat menuai pro dan kontra karena efek samping serius, metformin kini kembali digunakan sebagai obat untuk penderita diabetes tipe 2 yang kesulitan mengontrol kadar gula darah hanya dengan diet dan olahraga.

Baca Juga: Risiko dan Efek Samping Metformin untuk Menurunkan Berat Badan

Cara Kerja Metformin

Metformin bekerja melalui beberapa mekanisme utama untuk menurunkan kadar glukosa darah, di antaranya:

Menurunkan produksi glukosa di hati

Salah satu efek utama metformin adalah mengurangi produksi glukosa di hati. Pada penderita diabetes tipe 2, hati sering kali memproduksi glukosa secara berlebihan. Metformin bekerja dengan menghambat proses glukoneogenesis di hati, yaitu proses pembentukan glukosa dari sumber non-karbohidrat.

Meningkatkan sensitivitas insulin

Metformin membantu meningkatkan sensitivitas insulin, terutama di otot rangka, sehingga tubuh dapat menyerap lebih banyak glukosa dan menggunakannya sebagai energi. Hal ini membantu mengurangi kadar gula darah dengan memaksimalkan penggunaan glukosa oleh sel-sel tubuh.

Mengurangi penyerapan glukosa di usus

Metformin juga memiliki efek pada saluran pencernaan dengan mengurangi penyerapan glukosa dari makanan. Mekanisme ini membantu mencegah lonjakan gula darah setelah makan, sehingga mendukung pengelolaan kadar glukosa dalam jangka panjang.

Baca Juga: Jenis-Jenis Insulin, Mana yang Sesuai Untuk Anda?

Tips Mengonsumsi Metformin Secara Aman

Meskipun metformin dianggap aman dan efektif, konsumsi obat ini dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti diare, mual, muntah, dan kembung. Efek samping ini biasanya bersifat sementara dan bisa dikurangi dengan mengonsumsi metformin bersama makanan.

Dalam kasus yang jarang terjadi, metformin juga dapat menyebabkan asidosis laktat, yaitu kondisi di mana terjadi penumpukan asam laktat dalam aliran darah yang bisa berbahaya bagi ginjal.

Untuk menghindari efek samping yang merugikan, berikut beberapa langkah yang dapat diikuti saat mengonsumsi metformin:

• Mengonsumsi metformin saat atau setelah makan untuk mengurangi efek samping pada saluran pencernaan.
• Memulai dengan dosis rendah terlebih dahulu untuk membiasakan tubuh.
• Menginformasikan kepada dokter jika mengalami gangguan pencernaan, sehingga dokter dapat meresepkan metformin dalam bentuk extended-release yang dapat mengurangi efek samping pada sistem pencernaan.
• Menghindari konsumsi alkohol selama mengonsumsi metformin.
• Melakukan pemeriksaan fungsi ginjal secara berkala untuk memastikan obat ini aman digunakan.

Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi metformin, terutama untuk menentukan dosis yang tepat.

Jika Anda memiliki pertanyaan lain terkait metformin, Anda juga dapat berkonsultasi dengan dokter melalui layanan konsultasi pada aplikasi Ai Care, yang dapat diunduh di App Store atau Play Store.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!